Dede Qodrat: 1 SMS Dukungan Anda, Majukan TV Lokal Berbasis Kebudayaan

Perlu diketahui Carlita TV adalah media elektronik yang berkhidmat mengembangkan budaya lokal sebagai mainstream produknya. Ini berarti Carlita TV adalah lokomotif utama dalam melindungi kita dari serangan gaya hidup bebas yang tidak semuanya sesuai dengan adat ketimuran.

 Hal tersebut tercermin dai berbagai program yang di tayangkan di TV ini. Seperti program ‘Saputeureun Pandeglang’ yang getol mengangkat tema-tema beraroma Banten. Selain itu, berita yang ditayangkan ke public pun lebih mengutamakan kebantenan daripada isu nasional. Carlita TV dengan kata lain adalah televise yang berkontribusi besar bagi pengembangan sumber daya lokal. Hebatnya Carlita TV jugaberperan aktif dalam membentengi ketergerusan moral masyarakat.

 Saya sebagai salah satu presenter di dalamnya merasa bangga dengan itu. Dan kini ditunjuk teman-teman Carlita untuk mewakili semangat juang mereka melalui nominasi sebagai Presenter TV terpavorit di KPID Award 2013. Bagi saya ini adalah kehormatan. Karena mimpi kami dan rekan-rekan Carlita akan segera menjadi kenyataan. Bahwa dengan mempertahankan idealism siaran dengan gaya khas kebudayaan Banten, tak lantas TV lokal tergerus lalu menghilang dari peredaran.

 Kami memiliki tekad untuk terus bertahan, menjadi sahabat pemirsa di Banten dengan segala keterbatasan. Oleh karena itu, bantu kami agar terus berkiprah dengan keterlibatan anda semua. Dengan 1 SMS, berarti anda telah membantu pengembangan TV Lokal asal Kabupaten Pandeglang yang bertahan dengan idealism siarannya.

 Mari terus kirimkan dukungan Anda dengan:

Ketik KPIDTV DEKOCARLITATV Kirim ke 3839 Untuk Nominasi Presenter TV Terpavorit (Khusus pengguna Telkomsel)

//

Belajar dari Semut, Membangun Tatanan Sosial yang Sempurna dengan Kerja Bakti

Semut adalah makhluk hidup dengan populasi terpadat di dunia. Perbandingannya, untuk setiap 700 juta semut yang muncul ke dunia ini, hanya terdapat 40 kelahiran manusia. Tentu masih banyak informasi lain yang menakjubkan bisa dipelajari tentang makhluk ini.

Semut merupakan salah satu kelompok yang paling “sosial” dalam genus serangga dan hidup sebagai masyarakat yang disebut “koloni”, yang “terorganisasi” luar biasa baik. Tatanan organisasi mereka begitu maju sehingga dapat dikatakan dalam segi ini mereka memiliki peradaban yang mirip dengan peradaban manusia.

Semut merawat bayi-bayi mereka, melindungi koloni, dan bertempur di samping juga memproduksi dan menyimpan makanan. Bahkan ada koloni yang melakukan pekerjaan yang bersangkutan dengan “pertanian” atau “peternakan”. Dengan jaringan komunikasi yang sangat kuat, hewan ini begitu unggul sehingga tak dapat dibandingkan dengan organisme mana pun dalam segi spesialisasi dan organisasi sosial.

Di masa kini, para peneliti yang cerdas dan berpendidikan tinggi bekerja siang-malam dalam pelbagai lembaga pemikiran untuk merumuskan organisasi sosial yang sukses dan menemukan solusi yang langgeng untuk berbagai masalah ekonomi dan sosial. Para ideolog juga telah menghasilkan berbagai model sosial selama berabad-abad. Namun secara umum, belum terlihat tatanan sosial sosioekonomis yang berhasil dicapai melalui segala upaya intensif ini. Karena sejak dulu konsep tatanan masyarakat manusia didasarkan pada persaingan dan kepentingan individu, tatanan sosial yang sempurna tidak mungkin tercapai. Sementara, semut-semut telah menjalani sistem sosial yang ideal bagi mereka selama jutaan tahun hingga hari ini. (Dikutip dari www.iniunik.web.id)

//

ACT dan Yayasan Kerja Bakti Tebar 50 Ekor Hewan Qurban

Gambar
 
Aksi Cepat Tanggap (ACT) melalui programnya Global Qurban di tahun 2013 ini menebar hewan Qurban sebanyak 50 Ekor Kambing di Kabupaten Pandeglang pada bulan oktober lalu. Sebagai mitra distribusi yang dipercaya ACT, Yayasan Kerja Bakti menyalurkan hewan qurban tersebut ke beberapa wilayah di Pandeglang. Wilayah sasaran tersebut yang memiliki kantong kemiskinan serta rawan kekeringan, diantaranya adalah Kecamatan Pandeglang, Cadasari, Koroncong, Banjar, Mandalawangi, Menes Serta Cimanuk. 
 
Kordinator distribusi, Entis Sutisna, menyatakan kenapa distribusi kita arahkan ke daerah perkotaan dan daerah urban di Pandeglang. Sebab, di daerah perkotaan juga banyak sekali masyarakat yang masih miskin. Jika sebelumnya kami mendistribusikan ke daerah selatan yang terpencil. Saat ini kami memprioritaskan ke daerah kota yang justru jarang disentuh bantuan. Kita berharap bantuan ini bisa menjadi simbol toleransi dan saling tolong menolong bagi masyarakat.
 
Salah satu penerima bantuan, Dayat, mengucapkan terima kasih kepada ACT dan Yayasan Kerja Bakti atas bantuan hewan qurban yang telah diberikan. “Bantuan ini sangat membahagiakan sekali. biasanya kami jarang sekali mengkonsumsi daging, dengan bantuan ini alhamdulillah kami bisa menikmatinya bersama-sama.”     

//